Ciri Khas Musik Tradisional Beserta Pengertiannya

10 Aug 2017 14:18
Tags

Back to list of posts

Musik konvensional adalah musik atau lembut suara yang berasal dari berbagai wilayah, dalam sesuatu ini di Indonesia. Musik tradisional ialah musik yang lahir serta berkembang pada suatu ruang tertentu dan diwariskan berdasar pada turun temurun dari wahid generasi ke generasi selanjutnya. Musik ini menggunakan tata susila, gaya, dan tradisi tertentu daerah setempat. Secara biasa, musik tradisional memiliki gambaran sebagai bersama-sama:

1. Dipelajari Secara Percakapan

Sebagai potongan dari kebudayaan, musik kawasan diwariskan berdasar pada turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dikerjakan secara percakapan. Generasi uzur mengajarkan komposisi musik kawasan kepada tingkatan muda. Anak-anak itu akan meneruskannya juga kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, jadi tradisi musik tersebut wajar dikenal sambil masyarakat. Alias orang yang sudah mahir mempertontonkan instrumen musiknya atau utus menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan kaca kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang2 yang mencari ilmu harus menghapalkannya tanpa tersedia catatan. Dengan terus berlatih, ia mau menguasai mulai banyak lagu dan teknik.

2. Tidak Punya Notasi

Mode pembelajaran yang berlangsung dengan lisan membuat partitur (naskah musik) jadi suatu hal yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional wilayah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Meski pun demikian, terdapat beberapa wilayah yang punya notasi musik seperti pada Pulau Jawa dan Bali. Namun, tulisan ini wajar tidak memiliki partitur, tapi dipelajari dengan lisan. Sesungguhnya, hal berikut dikemudian perian dapat menimbulkan masalah. Bila orang-orang yang belajar tentang kesenian ini semakin sekutil atau sekiranya tidak ada, keindahan tersebut dapat punah. Tanpa catatan tertulis, orang beda tidak bisa melestarikannya.

3. Bersifat Informal

Musik Tradisional sangat medium digunakan sebagai suatu wujud ekspresi warga. Musik tersebut banyak dimanfaatkan dalam kesigapan rakyat biasa jadi bersifat kian sederhana serta informal alias santai. Hanya jika dikenakan di kalangan istana selalu jenis musik ini memerankan lebih susah dan standar / serius.

4. Pemainnya Tidak Terspesialisasi

Sistem yang dikembangkan dalam proses belajar tumpuan musik daerah biasanya bersifat generalisasi. Tokoh musik tradisional belajar dalam dapat memainkan setiap tumpuan yang tersedia dalam suatu jenis musik daerah. Itu akan berlatih memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai yang terumit. Jadi, tokoh musik wilayah yang sungguh mahir mempunyai kemampuan dalam memainkan semua instrumen musik tersebut.

5. Syair Lagu Berbahasa Ruang

Selain syair yang mempergunakan bahasa ruang, musik konvensional juga mempergunakan alunan melodi dan tala yang menunjukkan ciri khas regional. Misalnya, syair lagu atas daerah Jawa. Alunan melodinya pun mempergunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro. Contoh lainnya, syair lagu dari wilayah Jakarta biasanya berbahasa Betawi dan nyanyian melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.

6. Alat musik tradisional beserta gambar dan penjelasannya , permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Nusantara dibawakan dengan alat-alat musik khas daripada daerah-daerah itu sendiri. Suri, lagu -lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh perlengkapan musik tertentu Jawa, ialah gamelan. Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi instrumen musik tertentu Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.

sulinglembang.jpg

7. Ialah Bagian daripada Budaya Bangsa

Musik konvensional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang tumbuh di dalam roh masyarakat. Oleh sebab itu, setiap ciri kebudayaan suku Sang Penciptanya pasti telah melekat mesra didalamnya. Musik daerah merupakan salah satu bentuk gambaran kultur suatu daerah, selain tarian, pakaian, & adat kegaliban lainnya. Dengan perantara musik wilayah, kita siap mengenali daerah asal musik itu dan ciri akal budi masyarakatnya.

Comments: 0

Add a New Comment

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License